udud

 berbicara mengenai rokok kita bahas lebih merinci tentang rokok.

- rokok terdiri dari
        - baqo.   - fafir
        - filter - latu
        -panjang pendek besar kecil rokok
        - bungkus rokok - asbak

* yang pertama kita bahas tentang baqo. apa itu baqo.  ya tentu baqo adalah salah satu sifat wajib allah sedangkan Pengertian dari Sifat-Sifat Allah ialah
- sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib diketahui bagi setiap muslim dan wajib mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib.
dan yang akan kita bahas adalah sifat baqo karna yang tertera dalam susunan roko itu baqo.

           Baqa’(Kekal)

Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan. Dalil Aqli sifat Baqa’ Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam.
Dalil Naqli Sifat Baqa’  كلشئ هالك إلاوجهه  Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya. (QS. Qoshos [28]:88)

dan yang kedua dari susunannya adalah fafir yang artinya fagfiru minallah/istigfar

             istighfar

Allah menciptakan umat manusia dengan dua unsur pokok, rohani dan jasmani. Stabilitas jasmaniah banyak dipengaruhi oleh stabilitas rohaniah.

Allah menciptakan dua gejolak yang berlawanan di dalam jiwa setiap insan, yaitu motivator kebajikan, dan di satu pihak motivator kejelekan. Karena motivator yang kedua inilah manusia dapat terjerumus melakukan dosa-dosa, walaupun telah berusaha keras untuk menjauhinya. Allah (Maha Tahu, bahwa para hamba-Nya akan melakukan banyak dosa, karena itulah pintu taubat dan istighfar dibuka, dengan penuh rahmat dan karunia dari pada-Nya. Allah Maha Sayang kepada para hamba-Nya, sebagaimana ditegaskan Rasulullah ﷺ dalam hadits Qudsi, bahwa Allah (berfirman:

يَا عِبَادِيْ ! إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَ النَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًافَاسْتَغْفِرُوْنِيْ أَغْفِرْ لَكُمْ (رواه مسلم في صحيحه

“Wahai para hamba-Ku! Sesungguhnya kalian berbuat salah di malam dan siang hari. Dan Aku mengampuni dosa-dosa semuanya. Maka mintalah ampun kepada-Ku, Aku akan mengampinimu._ (HR. Muslim dalam Shahihnya).

Istighfar artinya permohonan ampunan.  Maghfirah artinya pengampunan, yaitu dihapuskan-Nya dosa dan dirahasiakan-Nya. Begitulah kata Al Hafizh Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah. Maka seseorang yang mengucapkan Astaghfirullah - aku memohon pengampunan kepada Allah, dia seperti yang mengucapkan kalimat Allahummaghfir lii Wahai Allah! Ampunilah aku.

Walaupun Rasulullah ﷺ  seorang makhluk yang telah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang, beliau masih memperbanyak Istighfar.

Mengapa beliau demikian?

Karena Istighfar salah satu dari antara ibadah-ibadah utama. Sebab dengan banyak membaca Istighfar Allah semakin senang kepada hamba-Nya. Sebagaimana kami terangkan pada hadits Salman dalam Kultum Malam Ketiga.

Demikian pula di dalam riwayat-riwayat lain tentang keutamaan memperbanyak Istighfar, seperti dalam hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurayrah ra pernah dia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

وَاللهِ إِنِّيْ َلأَسْتَغْفِرُ الله َوَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ فِيْ الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً (رواه البخاري)

“Demi Allah, sesungguhnya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”(HR Bukhari)

Ibnu Umar ra juga pernah berkata: Kami biasa menghitung bacaan Rasulullah ﷺ dalam sekali pertemuan, beliau membaca seratus kali:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ  (رواه أبو داود والترمذي وقال حديث حسن صحيح )

“Wahai Tuhanku! Ampunilah aku. Dan terimalah taubat untukku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang”.
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Kata dia: Hadits Hasan Shahih).

Karena pentingnya Istighfar, di dalam Al Qur’an, ter-dapat di dalam berbagai tempat dan sikon.
Antara lain:

1- Dalam bentuk perintah. Seperti:

وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ  ( البقرة: 199 )

“Dan mohon ampunlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Baqarah,2:199)

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ (هود: 3)

“Dan hendaklah kamu mohon ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya (QS. Hud,11: 3)

2- Dalam bentuk pujian kepada ahli Istighfar, seperti:

وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِاْلأَسْحَارِ (ال عمران: 15)
“Dan orang-orang yang membaca Istighfar di waktu-waktu sahur”
(QS. Ali Imran,3:15)

وَ الَّذِيْنَ إِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوْا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ(ال عمران: 135)

“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka; dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?! Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.
(QS. Ali Imran,3:135)

3-Dalam bentuk ungkapan, bahwa Allah mengampuni siapapun yang beristighfar.

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوْءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا  ( النساء : 110)

“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. An Nisaa’,4:110)

4- Dalam bentuk ungkapan stimulasi kepada orang yang suka berbuat maksiat agar mendapatkan ampunan dari Allah.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ  لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا .إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ( الزمر: 53 )

“Katakanlah! Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar,39:53).
Allah mencintai hamba yang suka memohon ampun dan mengharap rahmat-Nya. Sebab Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Abu Hurayrah meriwayatkan hadits Shahih, Rasulullah bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللهَ تَعَالَى فَيَغْفِرُ لَهُمْ
(رواه مسلم )

"Demi Dzat yang jiwaku di tangan kekuasaan-Nya, andaikan kalian belum pernah bebuat dosa, pasti Allah membiarkan kalian, lalu mendatang-kan suatu kaum berbuat dosa, kemudian mereka beristighfar lalu Dia mengampuni mereka. (HR. Muslim )

Hadits ini, sama sekali bukan berarti mendorong kita untuk berbuat dosa, melainkan stimulasi agar senang beristighfar, dan menjelaskan bahwa Allah senang dimintai ampun dan mencintai hamba yang memohon ampun kepada-Nya.

Abu Hurayrah ra meriwayatkan hadits Shahih dari Rasulullah  ﷺ bersabda:

إِنَّ عَبْدًا أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْ لِيْ . قَالَ اللهُ تَعَالَى : عَلِمَ عَبْدِيْ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَ يَأْخُذُ بِهِ . غَفَرْتُ لِعَبْدِيْ . ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا آخَرَ فَذَكَرَ مِثْلَ الأَوَّلِ مَرَّتَيْنِ (رواه البخاري و مسلم)
وفي رواية لمسلم قَالَ فِيْ الثَّالِثَةِ : قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِيْ فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ . أَيْ مَا دَامَ عَلَى هَذَا الحَالِ كُلَّمَا أَذْنَبَ اِسْتَغْفَرَ .

“Pernah seorang hamba melakukan suatu dosa, lalu berkata: Hai Tuhanku! Aku telah berbuat dosa, maka ampunilah aku. Allah taala menanggapinya: Hamba-Ku tahu, bahwa dia mempunyai Tuhan yang meng-ampuni dosa dan menghukumnya. Aku telah meng-ampuni hamba-Ku itu. Tidak lama dia melakukan dosa lain. Maka Allah menanggapi yang kedua kalinya lagi seperti semula” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam riwayat Muslim, pada yang ketiga kalinya Allah menaggapinya: Aku telah mengampuni hamba-Ku. Maka lakukanlah semaunya. Artinya: Selagi hamba itu bersikap seperti semula, setiap melakukan dosa dia beristighfar.

Beberapa faedah membaca istighfar antara lain:
1-Diampuni dosa-dosa
2-Hati menjadi bersih dan bening
3-Istighfar membersihkan bekas-bekas kemaksiatan dalam jiwa dan hati.
4- Hati tak ubahnya cermin. Setiap cermin kotor, dihapus mengkilat lagi. Demikian pula hati.
5-Kemaksiatan meninggalkan noda hitam dan kotoran di dalam hati setiap orang yang melakukannya. Setelah beristighfar, noda dan kotoran itu hilang, lalu hati menjadi bening kembali seperti cermin mengkilat.
6-Bagi yang berulang kali melakukan kemaksiatan, maka noda hati bertambah, sebanyak maksiat yang dilakukan. Bahkan sampai penuh menutupi hati berwarna hitam. Begitulah Abu Hurayrah ra meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ :

إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةٌ . فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَتْ . فَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ , فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِيْ ذَكَرَ اللهُ تَعَالَى : كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
(رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح و النسائي وابن ماجة وابن حبان و الحاكم)

“Apabila seorang hamba melakukan suatu kesalahan, maka ternodalah hatinya dengan setitik noda hitam. Setelah lepas dan beristighfar, baru hatinya bersih dan bening kembali. Jika mengulang, bertambahlah noda-noda itu sampai menutup hatinya. Itulah yang disebutkan  "Ar Raan" oleh Allah di dalam Al Quran: Sekali-kali tidak demikian. Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.
(HR. Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim. Kata Tirmidzi: Hadits Hasan Shahih.).
7- Harta dibuat-Nya subur dan barokah
8- Rizkinya dipermurah
9- Anak cucunya pun dibuat-Nya murah.
Allah menyatakannya melalui Nabi Nuh ﷺ :
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا .وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (نوح: 10)

“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu yang lebat. Dan memperbanyak harta-harta dan anak-anak kamu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun  dan menjadikan pula untukmu di dalamnya sungai-sungai”. (QS. Nuh,7:10)

وَ يَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ  ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ ( هود: 52)

“Dan (Hud berkata): Hai kaumku! Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang lebat kepadamu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”.(QS. Hud,11:52)

Ibnu Rajab Al Hanbali رحمه الله  berkata: Istighfar seutuhnya yang dapat membuahi pengampunan Allah adalah istighfar yang disertai dengan ketekadan hati untuk tidak mengulang kembali perbuatan dosa, seperti yang dijanjikan Allah dan dipuji di dalam firman-Nya:

أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِيْنَ   
(أل عمران: 136)

“Mereka itu balasannya, yaitu ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan inilah sebaik-baik pahala orang yang beramal”. (QS. Ali Imran,2:136)

Menurut Ibnu Rajab: Yang paling utama  membaca Istighfar, hendaklah dimulai dengan pujian kepada Allah, lalu mengakui dosa yang telah dia lakukan. Setelah itu baru memohon ampun kepada Allah. Demikian itu, diterangkan dalam hadits Syaddad bin Aws ra dari Rasulullah ﷺ bersabda:

سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِأَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَ أَنَا عَبْدُكَ وَ أَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
(أخرجه البخاري)
“Penghulu Istighfar yaitu hamba Allah hendaknya mengucapkan: _Allaahumma Anta Robbii laa ilaaha illaa Anta khalaq-Ta-nii wa ana ‘abdu-Ka wa ana ‘alaa ‘ahdi-Ka wa wa'di-Ka mastatha'tu, a'uudzu bi-Ka min syarri maa shana'tu abuu-u la-Ka bi ni'mati-Ka a'layya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa Anta_ - Wahai Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan akulah hamba-Mu. Aku penuhi janjiku terhadap Engkau dan janji-Mu terhadapku sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari jahatnya perbuatanku. Aku mengaku kepada-Mu akan nimat yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan aku mengakui dosaku. Karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tak ada yang meng-ampuni dosa-dosa selain Engkau”.
(HR. Bukhari)

Hai para hamba Allah, perbanyaklah membaca Istighfar dalam bulan suci penuh berkah ini. Sebab Istighfar membuat Allah senang. Dosa-dosa diampuni. Rizki ditambah. Anak cucu diberkati dan hati bersih dari kotoran. Abdullah bin Busr ra pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

طُوْبىَ لِمَنْ وُجِدَ فِيْ صَحِيْفَتِهِ اسْتِغْفَارٌ كَثِيْرٌ(رواه ابن ماجة بإسناد صحيح)

“Berbahagialah orang yang di lembaran amalnya terdapat banyak Istighfar" (HR. Ibnu Majah dengan Isnad Shahih)

Yaumul Hisab

Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)

“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:

اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا

Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.”

Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).

            Yaumul Hisab

Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)

“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:

اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا

Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.”

Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).

Yaumul hisab atau hari perhitungan amal adalah hari dimana Allah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)

“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:

اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا

Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.”

Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).

Yaumul Hisab adalah hari perhitungan semua amal perbuatan baik maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Sekalipun sebesar zarrah amalan manusia tidak akan lepas dari perhitungan Allah swt, Pada hari itu, manusia tidak akan bisa mengelak dan berbohong dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan menjadi saksi atas segala perbuatannya. Sekalipun manusia telah lupa, tetapi Allah swt. Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia sebagaimana firman-Nya.

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah swt. semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS Al Mujadilah: 6)

Allah swt. juga berfirman sebagai berikut.

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 18)

Kondisi manusia pada hari itu tergantung pada aural perbuatannya selama di dunia. Bagi mereka yang selama di dunia terbiasa melakukan amal kebajikan dan ibadah, mereka akan merasakan bahwa perhitungan itu amat mudah dan cepat.

Sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa berbuat maksiat, menipu, korupsi, memakan harta anak yatim, tidak mendirikan salat, puasa, zakat, dan amal-amal lainnya, mereka akan diliputi kekecewaan dan penyesalan yang tiada tara. Hal itu dinyatakan Allah dalam Al Quran sebagai berikut.

“Adapun orang yang diberikan kitab di sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah." (QS Al Insyiqaq: 7-8)

“Adapun orang yang diberi kitab di sebelah kirinya, maka dia berkata, “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepada kitab-Ku (ini).” (QS Al Haqqah: 25)

               dosa

Dosa adalah segala perbuatan, perasaan, atau pikiran yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Ini termasuk melanggar perintah Allah dengan melakukan apa yang salah menurut Allah. (1 Yohanes 3:4; 5:17) Alkitab juga mengatakan bahwa orang yang menahan diri untuk melakukan yang benar juga berbuat dosa.​—Yakobus 4:17.

Dalam bahasa asli Alkitab, kata dosa berarti ”meleset dari target”, atau sasaran. Contohnya, sekelompok tentara di Israel zaman dulu sangat pintar melempar batu dan ”tidak pernah meleset”. ”Tidak pernah meleset” bisa berarti ”tidak pernah berbuat dosa”. (Hakim-Hakim 20:16) Jadi, jika seseorang meleset, atau gagal, dalam menaati hukum Allah yang sempurna, dia berbuat dosa.

Sebagai Pencipta, Allah berhak menentukan hukum bagi manusia. (Penyingkapan [Wahyu] 4:11) Kita harus bertanggung jawab kepada-Nya atas semua perbuatan kita.​—Roma 14:12.

Mungkinkah seseorang tidak melakukan dosa sama sekali?

Tidak mungkin. Alkitab mengatakan bahwa ”semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah”. (Roma 3:23; 1 Raja 8:46; Pengkhotbah 7:20; 1 Yohanes 1:8) Mengapa bisa begitu?

Pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa, tidak berdosa pada awalnya. Mereka diciptakan sempurna dan mempunyai sifat-sifat baik seperti Allah. (Kejadian 1:27) Tapi, mereka menjadi tidak sempurna karena melanggar perintah Allah. (Kejadian 3:5, 6,17-19) Lalu, mereka mewariskan dosa dan ketidaksempurnaan itu kepada anak-anak mereka seperti cacat bawaan. (Roma 5:12) Itulah sebabnya Raja Daud dari Israel berkata, ”Dalam kesalahan aku dilahirkan.”—Mazmur 51:5.

Apakah dosa ada tingkatannya?

Ya, ada. Contohnya, Alkitab mengatakan orang-orang Sodom pada zaman dulu ”jahat dan berdosa besar”. Dosa mereka ”sangat berat”. (Kejadian 13:13; 18:20) Perhatikan tiga hal yang menentukan beratnya suatu dosa.

Seberapa parah. Alkitab memperingatkan kita untuk menghindari dosa besar, seperti melakukan percabulan, menyembah berhala, mencuri, bermabuk-mabukan, memeras, membunuh, dan melakukan sihir. (1 Korintus 6:9-11; Penyingkapan 21:8) Alkitab membedakan semua dosa ini dengan dosa yang tidak disengaja, misalnya kata-kata atau perbuatan yang tidak dipikirkan terlebih dahulu sehingga menyakiti orang lain. (Amsal 12:18; Efesus 4:31, 32) Meski begitu, Alkitab menasihati kita agar tidak meremehkan dosa sekecil apa pun. Alasannya, dosa kecil pun bisa membuat seseorang melakukan dosa yang lebih besar.—Matius 5:27, 28.

Alasan berbuat dosa. Ada yang berbuat dosa karena tidak tahu apa yang Allah inginkan. (Kisah 17:30; 1 Timotius 1:13) Meskipun itu salah, Alkitab membedakannya dari dosa karena sengaja melanggar perintah Allah. (Bilangan 15:30, 31) Dosa yang disengaja berasal dari ’hati yang jahat’.​—Yeremia 16:12.

Seberapa sering. Alkitab juga membedakan dosa yang dilakukan hanya sekali dengan dosa yang dilakukan berulang kali dalam waktu yang lama. (1 Yohanes 3:4-8) Ada orang yang berulang kali melakukan ”dosa dengan sengaja”, bahkan setelah tahu caranya agar tidak melakukan dosa itu lagi. Orang seperti itu akan dihukum Allah.​—Ibrani 10:26, 27.

Mereka yang melakukan dosa besar bisa merasa sangat bersalah. Misalnya, Raja Daud menulis, ”Kesalahan-kesalahanku telah melampaui kepalaku; seperti tanggungan yang berat, semuanya itu terlalu berat bagiku.” (Mazmur 38:4) Tapi Alkitab memberikan harapan ini, ”Biarlah orang yang [jahat] meninggalkan jalannya, dan orang yang suka mencelakakan meninggalkan niatnya; dan biarlah dia kembali kepada Yehuwa, yang akan berbelaskasihan kepadanya, dan kepada Allah kita, karena ia akan memberi ampun dengan limpah.”—Yesaya 55:7.

           pengertian waktu

apa yang menjadi bayangan kamu jika mendengar kata waktu? Mungkin memang menjadi sebuah hal yang sering kita dengar dan menjadi sebuah hal yang memang sering kita lalui. Pokoknya waktu bukan hal yang asing untuk kita. Namun tahukah kamu dengan pengertian waktu? Kebanyakan orang hanya mengetahui akan gambaran dan pemahaman sekedar pengalaman tanpa tahu akan pengertian secara kalimat tentang waktu. Namun untuk kamu yang ingin mengetahui akan pengertian waktu secara kalimat, kali ini, dengan artikel ini, kami akan membahas tentang pengertian waktu menurut para ahli yang akan menjadikan kamu memahami akan pengertian dari waktu. Dengan memahami akan pengertian dari waktu, akan menjadikan kamu mampu untuk lebih menghargai waktu. Karena waktu menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk banyak orang. Untuk itu, sangat penting untuk kamu memahami akan pengertian dari waktu.

Waktu adalah sebuah hal yang penting. Waktu adalah batasan dan menjadi pengukuran akan pekerjaan, usia, dan lain sebagainya. Nah itu mnjadi sebuah pengertian secara umum tentang waktu. Namun tentunya hal itu dianggap kurang untuk menjadikan kamu memahami akan arti dari waktu. Untuk itu, selain dari pengertian secara umum tentang waktu, kami juga akan membahas tentang pengertian waktu menurut para ahli yang akan menjadikan kamu lebih faham akan arti dari waktu. Dan ini adalah pengertian waktu menurut para ahli

Menurut Muhammad Abdul Jawwad. Waktu adalah sumber daya yang paling berharga untuk semua orang dan tak akan mungkin tergantikan jika waktu itu sudah berlalu. Dan tentunya waktu yang sudah lampau tidak akan bisa disimpan dan digunakan.

Menurut Choan- Seng Song. Waktu adalah sebuah ruang yang didalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluas agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal yang akan menguntungkan untuk orang itu. Dan waktu itu akan menjadi sebuah bentuk kesempatan untuk siapapun yang ingin lebih maju.

Menurut Hasan Al Banna. Waktu adalah sebuah kehidupan. Dan waktu yang menjadi kehidupan itu adalah waktu yang kita lalui dan akan berakhir jika kita meninggal.

Menurut Ibnul Jauzi. Waktu adalah sebuah harta yang paling mulia. Karena itu sudah seharusnya waktu yang dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk melakukan hal hal yang berguna untuk semua orang yang memiliki waktu.

Menurut Michael Ende. Waktu adalah sebuah teman untuk orang orang yang pandai menggunakannya. Namun waktu itu juga bisa menjadi sebuah hal yang berbahaya jika orang orang itu menyia nyiakan akan waktu yang mereka miliki.

Menurut John F Kennedy. Waktu adalah sebuah kekuatan. Dan siapapun yang menggunakannya dengan baik, waktu itu bisa menjadi sebuah keberuntungan yang akan membuat seseorang bahagia.

               takdir

ini pertanyaan teman ana ustadz, kematian itu termasuk takdir mutlak atau takdir ikhtiar,, lalu bagaimana hubungannya dengan hadist tentang silaturahmi yang dapat menambah umur dan rezeki,

جَزَاك اللهُ خَيْرًا

(Dari Arief Rahman Kurniawan di Pekanbaru Anggota Grup WA Bimbingan Islam N0608)

Jawab:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jika yang dimaksud dengan takdir mutlak ialah yang terjadi diluar campur tangan manusia sama sekali, dan takdir ikhtiar ialah yang terjadi karena campur tangan manusia (setelah adanya kehendak Allah); maka kematian bisa termasuk takdir mutlak saja dan bisa juga takdir ikhtiar.

Bila seseorang mati karena bunuh diri, baik dengan cara melakukan hal-hal yang mengakibatkan hilangnya nyawanya; maupun dengan meninggalkan hal-hal yang menyelamatkan hidupnya; maka kematian ini termasuk takdir ikhtiar.

Namun bila kematian tersebut akibat musibah yang tidak disengaja oleh yang bersangkutan, maka berarti takdir mutlak.

Namun bila yang dimaksud takdir mutlak dan takdir ikhtiar bukan seperti yang kami fahami; maka kami tidak dapat menjawab pertanyaan ini sebelum anda jelaskan maksud kedua istilah tersebut.

Hadits bahwa silaturahmi menambah umur tidak bertentangan dengan takdir Allah terhadap umur kita yang tidak bisa ditambah maupun dikurangi sedikitpun. Dalam mengkompromikan kedua nas ini, ada beberapa cara yang dilakukan oleh para ulama, seperti:

Mengartikan bertambahnya umur sebagai bertambahnya berkah dalam umur. Yakni umurnya tidak bertambah secara kuantitas, namun secara kualitas. Bila biasanya seseorang yang diberi waktu sehari dia bisa melakukan 20 macam ibadah misalnya, maka ketika umur seseorang ditambah berkahnya, ia dapat melakukan lebih dari 20 macam ibadah dalam waktu yang sama.

Mengartikan bertambahnya umur tersebut sebagai tambahan secara kuantitas, akan tetapi itu terjadi secara nisbi, bukan secara mutlak. Yakni hanya terjadi pada catatan malaikat raqib atid yang dapat diubah-ubah atas perintah Allah, sebagaimana yang disinggung dalam ayat:

يمحو الله ما يشاء ويثبت وعنده أم الكتاب

Allah menghapus dan membiarkan apa saja yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya terdapat kitab induk (Lauh Mahfuzh). QS. Ar Ra’du: 39

Jadi, yang dirubah hanyalah takdir yang tertulis dalam catatan malaikat dan bukan yang tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Dalam hal ini, malaikat pencatat tidaklah mengetahui apa yang akan terjadi pada seorang hamba nantinya. Nah, ketika seorang hamba tadi bersilaturahmi, maka Allah perintahkan kepada si malaikat agar menambah umurnya,

Akan tetapi pertambahan umur ini pun sudah tercatat dalam Lauh Mahfuzh yang sifatnya paten dan tidak berubah sedikitpun.

Wallahu a’alm.

     PROSES DAN PERKEMBANGAN
         JANIN DI RAHIM

Saat yang dinanti dukung suami-isteri, dari perwujudan buah percintaan cinta-sayang sekian waktu, yaitu kompilasi rahim sang isteri yang mengandung bayi bayi. Sungguh terasa sebagai anugerah indah tiada tara dari Allah Azza wa Jalla. Gerakan-gerakan kecil menyentak dinding perut sang ibu. Betapa bahagia calon orang tuanya. Ingin segera mengasuh dan merawatnya.

Itulah kebesaran Allah Azza wa Jalla sebagai bukti kekuasaan Nya kepada manusia. Agar mereka banyak bersyukur. Di dalam al-Qur'an Allah Azza wa Jalla telah berfirman

الذي أحسن كل شيء خلقه وبدأ خلق الإنسان من طين ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة قليلا ما تشكرون وقالوا أإذا ضللنا في الأرض أإنا لفي خلق جديد بل هم بلقاء ربهم كافرون

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan dan menjalankan misi manusia dari tanah. Kemudian dia membuat keturunan dari saripati udara yang hina (air mani). Kemudian Dia Menyembuhkan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia membuat Anda pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka Berkata, “Apakah Bila Kami Telah lenyap (Hancur) di hearts tanah, kami Benar-Benar akan berada hearts Ciptaan Yang baru?” Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya. [Seperti Sajdah: 7-10]

Firman Allah yang lain tentang dilengkapi manusia itu:

هو الذي خلقكم من تراب ثم من نطفة ثم من علقة ثم يخرجكم طفلا ثم لتبلغوا أشدكم ثم لتكونوا شيوخا ومنكم من يتوفى من قبل ولتبلغوا أجلا مسمى ولعلكم تعقلون

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, setelah itu dari segumpal darah, kemudian berlangsungNya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup), lalu kamu (dibiarkan hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuatuil) Menyebut Anda sampai kepada ajal yang tepat dan mengecek Anda memahami (nya). [Al Mu'min: 67].

TAHAPAN PERKEMBANGAN JANIN
Setelah terjadi pembuahan yang ditakdirkan oleh Allah Azza wa Jalla hingga berproses menjadi seorang anak, mulailah bernyawa di tempat lain. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu hadits shahih bersabda.

إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة, ثم يكون علقة مثل ذلك, ثم يكون مضغة مثل ذلك, ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح, ويؤمر بأربع كلمات: بكتب رزقه, وأجله, وعمله, وشقي أو سعيد,

Sesungguhnya salah satu diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibu selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin itu, kemudian ditetapkan untuk empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, juga kesengsaraannya dan kebahagiaannya. ”[Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu].

Dilihat dari perkembangan ilmu kedokteran saat ini, jelas hadits tersebut akan dibenarkan para ilmuwan, karena berbeda dengan penemuan-penemuan mereka. Disebutkan pula, yaitu pada kehamilan antara 8 sampai 10 minggu (sekitar 56-70 hari). Dengan alat-alat modern seperti alat bayi jantung (elektrokardiografi / EKG untuk bayi) dan ultrasonografi (USG) dapat mengetahui sedini mungkin, apakah jantung bayi sudah berdenyut atau belum. Penyakit denyut jantung bayi dapat melihat dan mencatat pada pekan ke 12 (lebih kurang 84 hari). Tapi dengan alat sederhana, baru terdengar pada kehamilan 20 pekan (kira-kira 140 hari). Dibuktikan bahwa kira-kira pada kehamilan 10 minggu (kira-kira 70 hari) sudah mulai terbentuk sistem jantung dan pembuluh darah.

Usia umur kehamilan 8 minggu (kira-kira 56 hari) mulai terbentuk hidung, telinga, dan jari-jari dengan kepala membungkuk ke dada.

Setelah 12 minggu (84 hari) telinga lebih jelas, tetapi mata masih melekat. Leher sudah mulai terbentuk, alat kelamin sudah terbentuk tetapi belum begitu nampak. Baru setelah 16 minggu (112 hari) alat kelamin luar terbentuk, dapat membuat kulit dan kulit janin berwarna merah muda sekali. Pada umumnya plasenta atau ari-ari sudah terbentuk secara lengkap pada 16 pekan.

Menginjak kehamilan 24 minggu (168 hari), kelopak mata sudah terpisah. Ditandai dengan adanya alis dan bulu mata. Maha luas ilmu Allah Azza wa Jalla dalam segala beknya.

Apa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits tersebut memang benar adanya. Manusia baru membuktikannya pada abad ini. □ □ □ □ □ □ kebenaran kebenaran kebenaran kebenaran---Allah sebagai bukti, bahwa Allah Azza wa Jalla telah menciptakan manusia dari segumpal darah (alaqah) 40 hari, setelah terbentuknya air mani. Hal ini bisa dilakukan oleh ahli medis, yaitu kurang lebih selama 56-70 hari setelah mereka melakukan perubahan..Kemudian ada gerakan-gerakan. Gerakan inilah yang mungkin terdeteksi oleh alat-alat kedokteran modern sebagai denyut jantung janin. Namun berdasarkan dhohir hadits, yaitu ruh ditiupkan pada saat janin lebih dari 120 hari. Wallahu a'lam

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Seringkali ibu hamil tidak mengetahui secara pasti waktu kehamilannya. Ini dapat dimaklumi, mengingat waktu pendaftaran pembuahan yang tidak bisa secara akurat. Tidak demikian, jika Anda memilih suami Anda lagi, dan Anda akan menemukan isteri langsung terlambat haid, serta membuat tanda-tanda kehamilan. Maka, harga kehamilannya bisa langsung diketahui.

Rahim (uterus) wanita yang tidak hamil kira-kira Jumlah telur ayam. Bila terjadi kehamilan, rahim tumbuh secara teratur. Kecuali jika ada gangguan pada kehamilan tersebut.

Pada kehamilan 8 minggu (kurang lebih 2 bulan), rahim membesar ANAK bebek, kemudian pada kehamilan 12 pekan kira-kira 3 bulan membesar seperti telur angsa. Pada saat inilah puncak rahim atau fundus uterus dapat diraba dari luar.

Nilai syariat tidak ada cara khusus untuk mengatur usia kehamilan wanita. Namun secara medis ada cara-cara tertentu, untuk diketahui korbannya hanya sementara.

Ada tiga cara untuk menahan kehamilan. Dengan mengukur tinggi dari puncak rahim. Yaitu bagian tertinggi puncak rahim yang menonjol di dinding perut. Sangat menyenangkan karena terasa kepala, atau lunak.

Pertama: Menggunakan Ukuran Sentimeter.
Apabila jarak pagar Dari tulang kemaluan Sampai Puncak rahim menunjukkan LEBIH Kurang 25 cm, Berarti Usia Kehamilan 28 pekan (kira-kira 7 bulan). Dalam 27 cm, lebih kurang 32 pekan (kira-kira 8 bulan). Terukur 30 cm, usia 36 minggu (kira-kira 9 bulan).

Pada kehamilan 40 minggu (lebih kurang 9 bulan lebih), puncak rahim turun kembali dan letak kira-kira 3 jari di bawah tulang dada, yang terletak di tengah-tengah dengan beberapa tulang rusuk. Ukuran ini tidak akan bertambah, walau kehamilan mencapai 40 pekan. Jika bertingkat, bayi besar, kembar atau cairan tubuh berlebih.

Kedua: Menghitung Dengan 2 Jari Tangan.
Setiap pertambahan selebar 2 jari tangan menunjukkan pertumbuhan 2 minggu. Jika ini terjadi, jarak antara tulang belakang dengan puncak rahim masih di bawah pusar. Mental, Jika jarak tulang belakang dengan puncak rahim sudah di atas pusar Perhitungan 2 jari, menunjukkan pertambahan 4 minggu.

Ketiga: Memperkirakan kalau tinggi puncak rahim sudah tepat di pusar, itu hasilrut kehamilan 5 bulan-6 bulan. Sementara, jika puncak rahim sudah sampai di tengah-tengah antara dada dan pusar, hasilnya diperkirakan sekitar kira-kira 7 bulan. Saat puncak rahim sudah mencapai dada, penghitungan hasil kehamilan 9 bulan. Hasil pengukuran ini akan meragukan, jika ibu hamil terlalu tinggi atau otot perut tegang.

Jika calon ibu tidak bisa mulai merasakan reaksi janin, menghitung waktu hamil mencapai 18 pekan (kira-kira 4,5-5 bulan). Pada tahap kedua, gerakan janin sudah terasa di depan kehamilan 16 minggu.

GANGGUAN PADA PEMBENTUKAN JANIN
Terkadang seorang wanita yang positif hamil, hasil pembuahannya bisa mengalami gangguan. Atau pembentukan janin tidak berlanjut. Ada beberapa jenis gangguan yang berhubungan dengan hasil pembuahan. Sebagian besar dengan keluhan pendarahan. Macam-macam gangguan pada pembentukan janin berlalu adalah:

Abortus (Keguguran).
Abortus adalah mengakhirinya kehamilan, sebelum janin mampu hidup di dunia luar. Rata-rata dengan umur kehamilan kurang dari 22 minggu (kurang dari 5 bulan), dengan berat badan kurang dari 500 gr. Sebab-sebab terkunci keguguran, bisa diakibatkan karena kelainan zigote. Yaitu kelainan hasil penyatuan dari sel sperma (selektual laki-laki) dan ovum (sel kelamin perempuan).

Adanya gangguan di selaput lendir dalam rahim (endometrium), juga bisa sesuai keguguran. Hal ini karena masuknya ovum yang telah dibuahi ke dalam rahim tersebut, gangguan gangguan. Atau kerusakan yang terjadi dalam pertumbuhan embrio.

Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan selaput lendir rahim tersebut adalah kelainan hormonal, gangguan nutrisi. Contohnya, anemia berat, penyakit menahun, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi gizi penderita. Juga penyakit infeksi, kelainan imunologik (misalnya gangguan darah, faktor rhesus, dsb.). Selain itu, faktor psikologis (mental) seorang wanita juga dapat mempengaruhi gangguan di rahimnya.

Kehamilan Diluar Kandungan (Kehamilan Ektopik)
Kehamilan ini terjadi, ovum yg dibuahi masuk dan tumbuh tidak di tempat yang biasa di dalam rahim. Tempat-tempat itu bisa di saluran telur, rahim yang tidak tempat untuk tumbuh, di tempat indung telur (organ penghasil telur), di antara jaringan ikat yang mirip dengan tali penghubung organ-organ tertentu dengan rahim.

Kehamilan mungkin bisa terjadi di dalam rongga perut. Tempat pertumbuhan janin yang tidak sempurna menyebabkan kematian janin. Bayi tidak tumbuh secara normal. Kondisi seperti inilah yang harus dilakukan operasi segera; Bernapas untuk janin yang masih hidup. Mengingat risiko pendarahan bagi wanita yang melakukan kehamilan ektopik tersebut. Seperti yang terjadi selama 6-8 minggu. Ada yang sampai 10 minggu, dan ada juga yang berakhir sampai pada usia 5-6 bulan di janin yang berkembang di perut (perut). Tuhan biasanya meninggal atau cacat.

Kehamilan Anggur (Mola Hidatidosa)
Kehamilan ini adalah kehamilan abnormal. Pada kehamilan biasa, embrio tumbuh terus menjadi janin dan kemudian dapat berupa bayi. Pada saat ini, perkembangan sel ovum tidak menjadi embrio. Sekali menjadi bentuk seperti anggur. Tebal tidak ada tanda-tanda kehidupan pada janin.

Kehamilan bisa berkembang menjadi tumor ganas. Kelainan bentuk rahim juga dapat mengeluarkan perkembangannya secara sempurna.

PENUTUP
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan seorang wanita, yang secara sempurna berlainan dengan laki-laki. Dengan fitrahnya, disiapkanlah wanita yang siap untuk mengandung dan melahirkan. Yang muda akan mengasuh anak yang telah belajarnya sebagai calon generasi penerus.

Berkenaan keadaan fitrahnya tersebut, wanita juga mendapatkan hukum-hukum saat berkenaan dengan keadaan organ rahim yang dimilikinya. Seorang wanita dapat melakukan ibadah dalam Allah Subhanahu wa Ta'ala, termasuk sebab hukum, nifas, atau istihadhah yang terjadi pada dirinya. Ataupun penyebab kehamilannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini